Ckstar.id – Simak perkembangan terbaru kasus dugaan pemerasan dan TPPU yang melibatkan Nikita Mirzani dan Reza Gladys, mulai dari status laporan, persidangan, hingga tanggapan KPK.
Latar Belakang Kasus
Kasus ini bermula ketika dokter dan pebisnis kosmetik Reza Gladys melaporkan Nikita Mirzani atas dugaan pemerasan senilai Rp 4 miliar. Reza mengklaim bahwa Nikita meminta uang sebagai syarat agar produk milik Reza tidak di jatuhkan secara verbal atau direview negatif oleh Nikita di media sosial dan platform publik. Dalam dakwaan, jaksa menyebut bahwa tindakan pemerasan itu juga dipandang sebagai upaya tutup mulut agar tidak merusak reputasi dan penjualan produk milik Reza.
Kasus ini kemudian di perluas dengan sangkaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) terhadap Nikita dan asisten (Mail Syahputra).
BACA JUGA : Zendaya Maree: Aktris Muda Berbakat Hollywood
Status Penanganan Kasus & Berkas
- Berkas Lengkap (P-21)
Pada awal Juni 2025, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta menyatakan bahwa berkas perkara terhadap Nikita dan asistennya telah di nyatakan lengkap (P-21), sehingga kasus ini siap masuk ke tahap penuntutan. - Penahanan & Permohonan Penangguhan Ditolak
Nikita dan asisten di tahan sejak Maret 2025 dalam rangka penyidikan kasus ini. Permohonan penangguhan penahanan yang di ajukan kemudian di tolak oleh majelis hakim PN Jakarta Selatan, sehingga status tahanannya tetap aktif. - Laporan Tambahan ke KPK & Klaim Pemanggilan
Nikita sempat menyebut bahwa ia menerima panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait laporan dugaan suap terhadap jaksa dan hakim. Namun, pihak KPK membantah bahwa pemanggilan tersebut telah di lakukan. Laporan Nikita memang di terima KPK, tetapi sampai saat ini masih dalam proses telaah, tanpa keputusan pemanggilan resmi.
Sorotan Persidangan & Fakta Terbaru
A. Adu Argumen & Ketegangan Sidang
- Pada sidang 31 Juli 2025, suasana sempat memanas ketika Nikita meminta agar rekaman bukti pihak Reza di putar di ruang sidang. Permintaan ini di tolak majelis hakim, memicu konflik dengan JPU. Nikita bahkan menolak untuk dibawa kembali ke tahanan usai sidang.
- Nikita menuding ada rekayasa dalam persidangan yang melibatkan Reza Gladys agar hakim dan jaksa di kendalikan. Tuduhan ini belum terbukti secara resmi.
B. Legalitas Produk Skincare Reza Gladys
Salah satu poin sengketa utama adalah legalitas produk kosmetik milik Reza:
- Dalam persidangan, sejumlah produk Reza (seperti Riberskin Superficial Pink Aging dan Glafidsya Glowing Booster Cell). Produk-produk itu di sebut tidak memiliki izin edar dari BPOM.
- Saksi dari JPU dan pihak Reza menyebut bahwa produk tersebut bahkan di lengkapi jarum suntik dan bahan-bahan yang di larang untuk dijual bebas. Ini menambah kerumitan aspek legal kasus ini.
- Dalam sidang bulan Juli, hakim meminta JPU untuk memastikan status produk yang di perbincangkan — apakah benar terdaftar di BPOM atau tidak — sebagai bagian dari pemeriksaan fakta.
C. Kronologi Komunikasi & Alur Pemerasan
Jaksa menghadirkan kronologi sebagai bagian dari dakwaan:
- Awalnya, akun TikTok @dokterdetektif mengulas produk milik Reza, menyebut kandungan SLS dan harga tinggi. Nikita kemudian mengunggah video atau siaran langsung yang menyatakan agar publik tidak membeli produk tersebut.
- Dokter Oky Pratama di duga menjadi perantara antara Reza dan Nikita. Kemudian menghubungkan Reza dengan asisten Nikita (Ismail Marzuki) agar tawaran “tutup mulut” dapat di ajukan.
- Nikita kemudian di sebut meminta uang senilai Rp 5 miliar agar tidak melakukan review negatif terhadap produk Reza. Kesepakatan “tutup mulut” ini menjadi inti tuduhan pemerasan.
Tantangan & Isu-Legalitas
- Klaim Kesehatan & Penolakan Pemeriksaan Medis
Nikita sempat mengajukan alasan sakit dan meminta dirawat, namun jaksa mengungkap bahwa pihak Nikita menolak pemeriksaan oleh dokter spesialis. Pemeriksaan awal oleh dokter umum tidak menunjukkan kondisi yang membahayakan, menurut bukti jaksa. - Tuduhan Penyalahgunaan Wewenang & Pengaturan
Tuduhan bahwa Reza atau pihak terkait menekan jaksa/hakim dalam proses persidangan menjadi klaim serius yang butuh pembuktian independen. Hingga kini belum ada bukti kuat diterima pengadilan untuk mendukung narasi tersebut. - Legalitas Produk & Permasalahan BPOM
Jika benar produk Reza tidak memiliki izin edar, hal tersebut bisa berdampak besar pada kekuatan argumen Reza sebagai “korban pemerasan.” Sebab, status legal produk menjadi titik lemah bila klaim pemasaran produk itu sendiri bermasalah secara hukum.
Kesimpulan dan Prediksi ke Depan
Kasus Nikita Mirzani vs Reza Gladys terus berjalan dinamis dengan fakta-fakta baru yang bermunculan setiap sidang. Beberapa poin kunci yang patut diperhatikan dalam fase berikutnya:
- Penuntutan resmi terhadap Nikita berdasarkan berkas lengkap (P-21) telah memungkinkan masuk ke meja persidangan.
- Status penahanan Nikita tetap aktif setelah permohonan penangguhan ditolak.
- Legalitas produk dan bukti komunikasi menjadi senjata utama dalam pembelaan dan penuntutan.
- Tuduhan manipulasi proses peradilan memerlukan bukti kuat agar bisa diperhitungkan dalam putusan hakim.
- Apabila produk Reza terbukti ilegal atau tidak terdaftar resmi, posisi Reza sebagai pelapor bisa melemah di mata pengadilan.
Ke depannya, publik akan memantau dengan kritis bagaimana hakim dan jaksa memutuskan apakah bukti pemerasan dan TPPU telah terpenuhi secara sah dan berdasarkan asas keadilan. Apakah Nikita akan terbukti bersalah atau justru dibebaskan karena kelemahan bukti — semuanya akan tergantung pada kemampuan masing-masing pihak dalam menyodorkan argumentasi hukum yang solid.