Ckstar.id – Habib Ja’far angkat suara atas penangkapan Onad terkait narkoba, serukan tobat, dan tekankan “tak ada toleransi untuk narkoba”.
Latar Belakang Kasus Onad
Beberapa waktu lalu, publik dikejutkan oleh kabar penangkapan artis dan konten kreator Onadio Leonardo (dikenal sebagai Onad) oleh pihak kepolisian atas dugaan penyalahgunaan narkoba. Situasi ini kemudian memunculkan berbagai reaksi, termasuk dari sahabat dan tokoh publik, salah satunya Habib Ja’far Al Hadar yang merupakan sosok da’i dan influencer yang cukup dikenal.
BACA JUGA : Komika Pandji Pragiwaksono dan Kontroversi Adat Toraja
Ungkapan Perasaan dan Reaksi Awal
Melalui unggahan di akun sosial medianya, Habib Ja’far menyatakan ia merasa kaget, kecewa, sedih, dan prihatin atas kabar yang menimpa sahabatnya tersebut. Dalam tulisannya, ia menyebut bahwa meskipun mereka berbeda dalam agama, Onad tetap ia anggap sebagai “saudara” sebagai sesama manusia.
Habib Ja’far juga menyoroti kerja sama mereka dalam hal toleransi antar-agama, yang semakin menegaskan kedekatan personal mereka. “Justru dengan modal itu, kami selama ini berjuang bersama untuk toleransi di Indonesia,” tulisnya.
Sikap Tegas Terhadap Penyalahgunaan Narkoba
Meskipun menunjukkan rasa empati terhadap Onad, Habib Ja’far mengambil posisi yang sangat tegas mengenai narkoba. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa “tak ada toleransi untuk narkoba”. Ia menekankan bahwa narkoba bukan hanya melanggar hukum negara, tetapi juga norma agama dan logika akal sehat.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa selain penegakan hukum, penting adanya kesadaran diri, pertanggungjawaban, dan proses pemulihan bagi yang terlibat. “Maka, gue berdoa dan berusaha buat hadir dan membantu Onad untuk mempertanggungjawabkan kesalahannya, … dan bangkit menebar kebaikan,” tuturnya.
Pesan dan Harapan untuk Onad
Dalam tulisannya juga terdapat pesan khusus untuk Onad: agar melakukan refleksi, bertobat (“tobat lo, Nad”), dan mengambil pelajaran dari peristiwa ini. Ia berharap bahwa kasus ini menjadi pelajaran besar bagi Onad dan masyarakat luas, bukan hanya semata masalah individu. “Gue juga berharap ini menjadi pelajaran besar untuk Onad dan kita,” ujarnya.
Dimensi Persahabatan dan Toleransi
Yang menarik dalam respon Habib Ja’far adalah keseimbangan antara sikap tegas terhadap pelanggaran dan sikap empati terhadap manusia. Ia menegaskan persahabatannya dengan Onad — meskipun berbeda keyakinan — dan mengangkat nilai toleransi sebagai aspek penting dalam kehidupan bersama. Hal ini mencerminkan bahwa penegakan norma sosial dan hukum bisa berjalan bersama dengan kasih sayang dan dukungan.
Dampak Publik dan Makna Sosial
Respons Habib Ja’far ini mendapat perhatian publik dan menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap penyalahgunaan narkoba. Beberapa makna sosial yang bisa diambil antara lain:
- Sikap tokoh publik yang transparan dan terbuka dalam menanggapi kasus sosial bisa memengaruhi opini publik secara positif.
- Gabungan antara tegas secara prinsip dan empati secara personal membuat pesan lebih diterima.
- Kasus individu seperti ini bisa menjadi momentum untuk menguatkan edukasi tentang bahaya narkoba dan rehabilitasi daripada semata-hukuman.
Penutup
Kasus Onad yang melibatkan penyalahgunaan narkoba memang mengejutkan banyak pihak, termasuk sahabat dekatnya Habib Ja’far. Respons dari Habib Ja’far — yang menggabungkan keprihatinan, persahabatan, dan penegasan prinsip — memberikan gambaran bagaimana seseorang dapat menyikapi peristiwa sulit dengan kedewasaan.
Intinya: sahabat bisa salah langkah, namun dukungan, pertanggungjawaban, dan kesempatan untuk berubah tetap penting. Dan bagi masyarakat, pesan “tak ada toleransi untuk narkoba” menjadi pengingat bahwa setiap pelanggaran tetap memiliki konsekuensi, tetapi manusia juga berhak mendapatkan harapan untuk berubah.
