Pada hari Kamis, 13 November 2025, Perkumpulan Film Musik dan Media Indonesia (Perfima) mengadakan acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang dihadiri oleh 38 asosiasi, termasuk artis ternama Yenni Ermella. Kegiatan ini berlangsung di Jakarta dan bertujuan untuk memperkuat jati diri dan nilai-nilai kebangsaan di kalangan masyarakat, khususnya dalam industri kreatif.
Sosialisasi ini merupakan langkah strategis dari Perfima dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk menjadikan pemahaman tentang empat pilar kebangsaan—Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika—sebagai bagian integral dalam setiap karya seni dan media yang dihasilkan. Kegiatan ini dianggap penting, mengingat tantangan globalisasi yang semakin kompleks dan dapat mengikis nilai-nilai lokal serta identitas budaya bangsa.
Menghadirkan Berbagai Elemen Budaya
Acara ini dihadiri oleh pelaku industri kreatif, mulai dari sineas, musisi, hingga figure publik, menciptakan suasana kolaboratif yang dapat melahirkan berbagai ide serta pemecahan masalah dalam menjaga eksistensi budaya Indonesia. Kehadiran Yenni Ermella, seorang artis yang dikenal dengan kontribusinya dalam mempopulerkan musik tradisional, semakin menguatkan pesan yang ingin disampaikan dalam sosialisasi ini. Keterlibatan artis dalam kegiatan tersebut diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat luas akan pentingnya memahami empat pilar kebangsaan.
Pendidikan dan Kesadaran Kebangsaan
Dalam sambutannya, perwakilan MPR menegaskan pentingnya pendidikan nilai-nilai kebangsaan. “Kita harus memastikan bahwa generasi muda tidak hanya mengenal sejarah bangsa, tetapi juga memahami nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar tersebut. Keberagaman adalah kekuatan kita, dan itu harus dijunjung tinggi dalam setiap aspek kehidupan, termasuk seni dan budaya,” ujarnya. Dengan demikian, sosialisasi ini juga berfungsi sebagai edukasi untuk memperkuat rasa kebanggaan terhadap warisan budaya Indonesia.
Sebagai penutup dari acara, Perfima meresmikan pengurus baru yang akan memimpin organisasi tersebut untuk periode selanjutnya. Pengurus baru diharapkan dapat membuat program-program strategis yang sejalan dengan visi kebangsaan yang lebih luas. Diharapkan, setiap proyek yang dihasilkan dapat menonjolkan nilai-nilai kebangsaan dan berkontribusi terhadap pembangunan karakter masyarakat.
Analisis Peran Seni dan Media dalam Kebangkitan Nasional
Peran seni dan media dalam upaya menciptakan kesadaran kebangsaan tidak dapat dipandang sebelah mata. Karya-karya seni yang menyusup nilai-nilai kedamaian, persatuan, dan cinta tanah air dapat menjadi media yang efektif dalam menyebarkan pesan kebangsaan. Sosialisasi seperti ini dilakukan untuk memupuk rasa cinta tanah air yang harus ada dalam setiap benak warga negara. Setiap asosiasi dan komunitas memiliki tanggung jawab moral untuk berkontribusi dalam menjaga dan merawat budaya yang adiluhung dari beragam daerah di Indonesia.
Membuka Ruang Dialog dan Sinergi
Acara sosialisasi ini bukan hanya sebatas seremonial. Lebih jauh, kegiatan ini berhasil membuka ruang dialog antara berbagai elemen masyarakat. Diskusi yang terjadi selama acara mencakup banyak tema, termasuk tantangan yang dihadapi oleh industri kreatif dalam menyalurkan nilai-nilai kebangsaan. Dalam pandangan penulis, kreativitas dan kepedulian sosial harus saling bersinergi untuk menghasilkan karya-karya yang tidak hanya menarik, tetapi juga bermakna bagi masyarakat luas.
Dengan cermat dan berkomitmen, kolaborasi antara Perfima, MPR, dan berbagai asosiasi dapat menciptakan dampak yang signifikan terhadap perkembangan budaya dan identitas nasional. Melalui sosialisasi empat pilar kebangsaan, kita bisa berpartisipasi aktif dalam setiap proses pembangunan karakter bangsa demi generasi yang lebih baik.
Kesimpulan: Momentum untuk Kebangkitan Kembali Nilai-Nilai Kebangsaan
Sosialisasi yang diadakan oleh Perfima dan MPR ini menjadi momentum penting untuk menggugah kesadaran kolektif terhadap empat pilar kebangsaan. Upaya untuk melibatkan para pelaku seni dan media dalam proses ini menciptakan harapan baru dalam menjaga keutuhan dan keberagaman budaya Indonesia. Di saat dunia semakin menuju ke arah globalisasi, nilai-nilai lokal dan identitas nasional harus tetap terjaga agar kita tidak tersesat dalam arus zaman. Melalui kolaborasi dan sinergi, dapat dipastikan bahwa suara kebangsaan akan tetap berkumandang, menggugah semangat serta mempersatukan kita semua dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
