Soleh Solihun, salah satu pembawa acara dan komika ternama Indonesia, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya mengenai “Jakarta Sentris” yang semakin mendominasi dunia musik tanah air. Dalam berbagai kesempatan, dirinya tak ragu untuk menyuarakan pentingnya memperhatikan potensi musisi dari daerah luar Jakarta. Dengan semangat tersebut, ia mendorong musisi Kunto Aji untuk mewujudkan konsep Jambore Musisi Nasional, sebuah ide yang diharapkan dapat menjadi jembatan bagi musisi dari seluruh penjuru Indonesia.
Pentingnya Mengakui Keberagaman Musik di Indonesia
Indonesia dikenal dengan beragam suku, budaya, serta musik yang beraneka ragam. Sayangnya, ketenaran sering kali hanya terpaku pada daerah tertentu, khususnya Jakarta, yang menjadi pusat industri musik nasional. Soleh Solihun menilai bahwa hal ini menciptakan ketidakadilan bagi musisi di daerah lain yang memiliki kualitas kreatifitas yang tidak kalah berkualitas.
Soleh menekankan bahwa Jakarta Sentris dapat mengakibatkan kesenjangan dalam menerima perhatian publik dan industri. Dengan mengangkat tema ini, ia berharap banyak orang akan lebih sadar bahwa potensi musisi dari daerah sepatutnya mendapatkan panggung yang setara. Dalam konteks inilah, Jambore Musisi Nasional menjadi sangat relevan, untuk merangkum dan mempromosikan bakat dari seluruh Indonesia.
Menmperjuangkan Kesenian Daerah Melalui Jambore
Gagasan untuk menyelenggarakan Jambore Musisi Nasional diusulkan karena adanya kebutuhan mendesak untuk memberikan peluang bagi musisi lokal. Soleh mencatat bahwa dengan adanya jambore ini, musisi dari berbagai latar belakang bisa berkumpul, berinteraksi, dan berbagi pengetahuan. Ini adalah kesempatan untuk mentransfer pengalaman dan budaya musik yang beragam di seluruh nusantara.
Salah satu tujuan dari Jambore Musisi Nasional adalah untuk menciptakan jaringan yang solid di antara musisi lokal dan mainstream. Hal ini diharapkan dapat memudahkan kolaborasi serta menciptakan karya-karya yang lebih variatif dan menarik. Dengan begitu, masyarakat musik dapat lebih menghargai variasi dalam musik yang ada di Indonesia.
Tantangan dalam Menghidupkan Jambore Musisi Nasional
Tentu saja, menyelenggarakan Jambore Musisi Nasional bukan perkara yang mudah. Masih terdapat berbagai tantangan, mulai dari pendanaan, logistik, hingga menyatukan visi dari berbagai daerah yang berbeda-beda. Kunto Aji selaku musisi yang digandeng oleh Soleh untuk merealisasikan ide ini juga menghadapi tantangan untuk mendesain format acara yang dapat menjangkau audiens yang luas.
Namun, tantangan ini justru bisa diubah menjadi kesempatan. Dengan dukungan dari komunitas, institusi, dan pelaku industri musik, Jambore Musisi Nasional dapat menjadi momentum yang efektif untuk menyatukan suara rakyat Indonesia. Menghadirkan musisi dari daerah yang kurang terkenal akan menciptakan sebuah jalan baru untuk pengakuan terhadap keberagaman budaya musik yang ada.
Kesimpulannya, ajakan Soleh Solihun untuk mengangkat tema “Jakarta Sentris” dan mendukung Kunto Aji dalam mewujudkan Jambore Musisi Nasional adalah sebuah pemikiran yang kritis serta visioner. Di tengah ketidakpastian dunia musik, penting untuk tidak hanya melihat Jakarta sebagai pusat kreativitas, tetapi juga menghargai dan mengangkat musisi dari seluruh Indonesia. Jambore ini, jika berhasil dilaksanakan, pasti akan menjadi wadah yang memperkaya khazanah musik di tanah air, serta menjadi pengingat bahwa setiap daerah memiliki cerita dan talenta yang layak untuk disukseskan.
