Ckstar.id – Temukan kisah di balik lagu “Creep” dari Radiohead, lagu legendaris yang lahir dari rasa keterasingan dan menjadi simbol generasi 90-an.

Bagi penggemar musik alternatif dan rock 90-an, lagu “Creep” milik Radiohead adalah salah satu karya paling ikonik sepanjang masa. Lagu ini bukan hanya dikenal karena nadanya yang melankolis dan liriknya yang emosional, tetapi juga karena kisah di balik penciptaannya yang penuh kejadian menarik dan simbolisme mendalam.

“Creep” menjadi lagu yang membawa Radiohead ke kancah dunia, namun juga sempat membuat band ini mengalami hubungan cinta-benci dengan lagu tersebut. Dalam artikel ini, kita akan mengulas sejarah, makna, dan perjalanan lagu yang sempat ditolak, namun akhirnya menjadi salah satu anthem generasi muda.


BACA JUGA : Lagu Pop Barat yang Mendominasi Tangga Lagu Dunia

1. Awal Mula Lagu “Creep”

Lagu “Creep” pertama kali ditulis pada awal 1990-an oleh Thom Yorke, vokalis dan penulis utama Radiohead. Ia menulis lagu ini ketika masih berkuliah di University of Exeter. Inspirasi utamanya berasal dari perasaan rendah diri, alienasi sosial, dan cinta yang tak terbalas — tema yang sangat dekat dengan kehidupan banyak orang muda kala itu.

Menurut beberapa sumber, Yorke menulis “Creep” setelah ia merasa tidak percaya diri terhadap seseorang yang ia sukai. Ia merasa seperti “tidak pantas” untuk mendekati orang tersebut — perasaan yang akhirnya menjadi inti dari lagu ini.

Dengan lirik pembuka yang sederhana namun menyayat hati:

“When you were here before, couldn’t look you in the eye…”

Thom Yorke berhasil menangkap perasaan canggung, minder, dan keinginan untuk di terima yang sering di alami manusia.


2. Rekaman Pertama dan Rintangan Awal Lagu Creep

Radiohead pertama kali merekam “Creep” pada tahun 1992 di bawah label EMI. Saat itu, lagu ini hampir tidak masuk ke dalam album debut mereka “Pablo Honey”. Menariknya, pihak label sempat menganggap lagu ini terlalu depresif dan lambat untuk menjadi hit.

Namun, nasib berkata lain. Ketika lagu ini di rilis di Israel dan beberapa stasiun radio di Amerika Serikat, respon pendengar sangat positif. Lagu ini menjadi populer secara organik — bukan karena strategi promosi besar, tetapi karena kekuatan emosi dan kejujuran dalam liriknya.

Pada tahun 1993, “Creep” resmi di rilis ulang sebagai single internasional, dan langsung meledak di berbagai negara, termasuk Inggris dan Amerika Serikat.


3. Makna Lirik “Creep”

Lirik lagu “Creep” menggambarkan seseorang yang merasa tidak layak berada di sekitar orang yang ia kagumi. Ada tema inferioritas, keputusasaan, dan keinginan untuk diterima, yang di ekspresikan secara lugas dan jujur.

Bagian paling terkenal dari lagu ini adalah:

“But I’m a creep, I’m a weirdo. What the hell am I doing here? I don’t belong here.”

Kalimat tersebut mencerminkan perasaan keterasingan yang sangat universal — perasaan bahwa seseorang tidak cocok berada di tempat tertentu, tidak pantas di cintai, atau tidak mampu menjadi “normal”.

Dalam wawancara lama, Thom Yorke pernah menyebut bahwa lagu ini adalah “ekspresi dari seseorang yang terlalu sadar diri dan takut untuk menunjukkan perasaannya.” Inilah yang membuat lagu ini terasa jujur dan relevan bagi banyak orang.


4. Kontroversi dan Kritik Lagu Creep

Meski “Creep” membawa ketenaran besar bagi Radiohead, lagu ini juga menjadi sumber frustrasi bagi band tersebut. Setelah kesuksesan besar, Radiohead sempat merasa “terjebak” dalam bayangan lagu ini.

Setiap kali tampil, para penggemar selalu meminta mereka untuk membawakan “Creep”, sementara Thom Yorke dan rekan-rekannya merasa karya mereka yang lain kurang di hargai.

Pada satu periode, Radiohead bahkan menghapus lagu ini dari daftar konser mereka selama bertahun-tahun karena ingin di kenal lewat karya lain seperti “Paranoid Android”, “Karma Police”, dan “No Surprises”.

Selain itu, lagu ini sempat mengalami kasus hak cipta karena bagian chord dan progresi musiknya di anggap mirip dengan lagu “The Air That I Breathe” milik The Hollies (1972). Akibatnya, penulis lagu The Hollies, Albert Hammond dan Mike Hazlewood, akhirnya mendapat kredit tambahan sebagai co-writer “Creep”.


5. Pengaruh dan Warisan “Creep”

Terlepas dari kontroversinya, “Creep” tetap menjadi salah satu lagu paling berpengaruh dalam sejarah musik modern. Lagu ini membuka jalan bagi genre alternative rock dan grunge untuk masuk ke arus utama pada era 1990-an.

Selain itu, “Creep” juga menjadi semacam lagu kebangsaan bagi mereka yang merasa terpinggirkan. Banyak pendengar yang merasa terhubung dengan perasaan tidak sempurna yang di gambarkan dalam liriknya.

Lagu ini juga sering di bawakan ulang oleh banyak artis, mulai dari Korn, Kelly Clarkson, hingga Post Malone, yang membuktikan daya tarik universal dan relevansinya lintas generasi.

Menariknya, di tahun-tahun belakangan ini, Radiohead mulai kembali menyanyikan “Creep” dalam beberapa konser — seolah mereka berdamai dengan lagu yang dulu sempat mereka jauhi.


6. Fakta Menarik Tentang “Creep”

Beberapa fakta menarik yang jarang diketahui penggemar:

  • Gitaris Jonny Greenwood awalnya menambahkan suara gitar kasar “chug” di bagian refrain karena ia tidak suka lagu ini. Ironisnya, suara tersebut menjadi ciri khas paling ikonik dari lagu “Creep”.
  • Lagu ini pernah dilarang diputar di BBC Radio 1 karena dianggap “terlalu depresif” untuk pendengar muda.
  • “Creep” menjadi soundtrack di banyak film dan serial, seperti The Social Network, The Morning Show, dan Glee.


Kesimpulan

“Creep” dari Radiohead bukan sekadar lagu patah hati — ia adalah refleksi jujur dari rasa tidak aman, keterasingan, dan kerinduan untuk diterima. Lagu ini membuktikan bahwa musik yang datang dari kejujuran emosional bisa melampaui batas waktu dan budaya.

Meski awalnya diremehkan dan sempat ditolak, “Creep” justru menjadi karya abadi yang mengantarkan Radiohead menuju status legenda. Hingga kini, lagu tersebut tetap menggema di hati jutaan orang yang pernah merasa “tidak pantas berada di dunia ini.” 🎸✨