Ckstar.id – Temukan kisah emosional di balik lagu legendaris Nothing Else Matters dari Metallica yang menjadi simbol cinta, kehilangan, dan ketulusan sejati.
“Nothing Else Matters” adalah salah satu lagu paling ikonik dari band heavy metal legendaris asal Amerika Serikat, Metallica. Di rilis pada tahun 1992, lagu ini menjadi bukti bahwa musik keras pun bisa memiliki sisi lembut dan emosional. Tidak seperti lagu-lagu Metallica lainnya yang penuh energi dan agresi, “Nothing Else Matters” menampilkan kejujuran, kesendirian, dan kerentanan yang jarang di tunjukkan oleh band ini sebelumnya.
Namun di balik popularitasnya, ada kisah pribadi yang mendalam yang melatarbelakangi terciptanya lagu ini — sebuah cerita tentang cinta, kerinduan, dan kejujuran emosional seorang musisi di puncak kesuksesannya.
BACA JUGA : Film Horor Terbaru 2025: Tren & Rekomendasi Unggulan
1. Awal Mula Penciptaan Lagu
Lagu ini di tulis oleh James Hetfield, vokalis sekaligus gitaris utama Metallica, pada tahun 1990. Menariknya, Hetfield awalnya tidak bermaksud menjadikan lagu ini bagian dari album band.
Ia menulisnya dalam suasana pribadi — saat sedang berbicara melalui telepon dengan pacarnya kala itu. Dengan satu tangan memegang telepon, tangan satunya memetik gitar. Dari situlah muncul melodi pembuka yang kini menjadi salah satu riff paling di kenal dalam sejarah musik rock.
Menurut pengakuan Hetfield, ia menulis lagu ini sebagai ungkapan rasa rindu dan kesepian karena sering tur dan jauh dari orang-orang yang ia cintai. Ia tidak pernah berpikir lagu ini akan di bagikan ke publik, apalagi di rilis oleh Metallica. Namun, saat drummer Lars Ulrich mendengar demo-nya, ia menyadari potensi besar lagu tersebut.
2. Dari Lagu Pribadi Menjadi Karya Universal
Meskipun awalnya bersifat sangat pribadi, “Nothing Else Matters” justru berhasil menyentuh jutaan hati di seluruh dunia.
Lirik seperti “So close, no matter how far / Couldn’t be much more from the heart” menggambarkan perasaan universal tentang cinta dan kejujuran yang tidak terbatas oleh jarak.
Lagu ini kemudian di masukkan ke dalam album “Metallica” (Black Album) yang di rilis pada tahun 1991. Album tersebut menjadi salah satu album tersukses dalam sejarah musik rock, dengan jutaan kopi terjual di seluruh dunia.
“Nothing Else Matters” menjadi salah satu single paling terkenal dan sering di nyanyikan kembali oleh berbagai artis lintas genre, dari orkestra klasik hingga penyanyi pop.
3. Keberanian Metallica Menampilkan Sisi Lembut
Pada masanya, Metallica di kenal sebagai band thrash metal yang keras dan berisik. Keputusan untuk merilis lagu balada seperti “Nothing Else Matters” sempat di anggap berisiko.
Namun justru di situlah letak kejeniusan mereka. Lagu ini memperlihatkan sisi manusiawi dari para personel Metallica dan menunjukkan bahwa emosi tulus dapat menembus batas genre musik.
Lagu ini menandai perubahan besar dalam arah musikal Metallica, memperluas jangkauan penggemar mereka hingga ke penikmat musik non-metal. Meski sempat mendapat kritik dari penggemar lama, lagu ini kini dianggap sebagai mahakarya yang abadi.
4. Makna Mendalam di Balik Lirik
Secara tematik, “Nothing Else Matters” bukan sekadar lagu cinta biasa. Liriknya mencerminkan filosofi hidup Hetfield tentang ketulusan, kesetiaan, dan kepercayaan diri.
Kalimat “Never cared for what they do / Never cared for what they know” menggambarkan sikap untuk tetap setia pada hati sendiri tanpa peduli pada penilaian orang lain.
Lagu ini juga mencerminkan perjalanan spiritual dan emosional Hetfield dalam memahami arti hubungan dan kejujuran diri. Ia menulis dari hati, dan hasilnya adalah lagu yang mampu membuat siapa pun merasa terhubung entah karena cinta, kehilangan, atau refleksi diri.
5. Pengaruh dan Keabadian Lagu
“Nothing Else Matters” telah menjadi lagu wajib dalam setiap konser Metallica. Bahkan, lagu ini sering dimainkan dengan orkestra penuh, seperti dalam album “S&M” (Symphony and Metallica), yang memperlihatkan betapa luasnya daya tarik lagu ini.
Selain itu, lagu ini juga banyak di-cover oleh berbagai musisi dunia, seperti Lucie Silvas, Apocalyptica, hingga Miley Cyrus. Masing-masing memberikan sentuhan unik tanpa menghilangkan makna aslinya.
Lebih dari tiga dekade sejak dirilis, lagu ini masih terus dimainkan, dinyanyikan, dan dirasakan oleh banyak orang. Bagi sebagian penggemar, lagu ini menjadi pengingat bahwa bahkan dalam dunia yang keras dan bising, selalu ada ruang untuk perasaan yang lembut dan jujur.
6. Kesimpulan
“Kisah di balik lagu Nothing Else Matters” adalah cerita tentang kejujuran hati yang menjadi universal. Lagu ini bukan sekadar balada cinta, tetapi juga pernyataan keberanian untuk tampil apa adanya, bahkan di dunia yang keras seperti heavy metal.
James Hetfield berhasil menciptakan karya yang melampaui waktu, membuktikan bahwa kekuatan sejati musik terletak pada kejujuran dan emosi yang murni.
Lebih dari sekadar lagu, Nothing Else Matters adalah simbol bahwa kadang hal paling kuat dalam musik bukan teriakan atau distorsi, melainkan keheningan yang datang dari hati.

